Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2008

Less Money BIG Happy

Membahagiakan anak-anak adalah mutlak adanya. Sebagai orang tua tentu saja aku ingin memberikan semua hal terbaik untuk kedua anakku. Awalnya tampak berat karena kebahagiaan selalu saja identik dengan uang. Padahal sebagai ibu rumah tangga, aku harus pandai-pandai mengatur keuangan setiap bulannya agar tidak besar pasak dari pada tiang. Ternyata setelah dijalani, tidak sesukar yang dibayangkan. Alhamdulillah, aku bersyukur karena anak-anak adalah makhluk yang paling mudah untuk dibahagiakan. Yuk, kita intip lagi bagaimana anak-anakku menjalankan tugasnya (belajar, bermain, bersenang-senang & bahagia).

Bahagianya Mereka

Aku suka sekali mendokumentasikan apa saja yang anak-anakku kerjakan. Aku berharap ketika mereka dewasa nanti, mereka punya kenangan tentang masa kecil mereka yang menyenangkan. Supaya mereka bisa selalu bersyukur kepada Allah. Karena ketika kita dewasa, kita sering membatasi dan meletakkan kebahagiaan pada hal-hal tertentu, misalnya uang dan harta benda. Bahkan sebagian dari kita rela untuk menunda kebahagiaan hanya karena merasa belum mencapai apa yang kita cita-citakan. Padahal rasa bahagia itu luas sekali, tanpa batas dan harta sebanyak apapun tidak akan mampu membeli kebahagiaan. Aku pikir kebahagiaan itu berbanding lurus dengan keikhlasan. Hanya orang-orang yang ikhlas menjalani ketetapan Allahlah yang akan merasa tenang dan bahagia dengan hidupnya. Aku berusaha untuk membahagiakan anak-anak dengan kesederhanaan dan cinta (karena cuma itu saja yang aku punya). Mulai post ini, sesekali aku akan berbagi gambar anak-anakku (hasil hobiku memotret), tentu saja dengan kegiatan-kegiata

Upik Abu

Diantara anak-anak ibuku, aku termasuk yang paling sering disuruh-suruh sama ibu. Meskipun aku anak tertua dan sudah punya dua anak, ibu enggak pernah lupa untuk memanggil namaku lebih dulu apabila membutuhkan bantuan. Aku suka jengkel kalo disuruh-suruh. Apalagi kalau aku sedang sibuk mengerjakan sesuatu tapi ibu masih saja menyuruhku untuk membantunya saat itu juga, padahal adik-adik (terutama yang cewek, yang sering berada di rumah bersama kami) sedang longgar dan mengerjakan pekerjaan yang enggak terlalu penting, misalnya baca buku, chatting atau sekedar dengerin musik. Aku suka heran dengan hobi ibu yang satu itu. Sepertinya kalau ibu sedang membutuhkan bantuan, otomatis aja namaku yang pertama kali disebutnya. Faniiii, tolong ini. Faniiii, tolong itu. Sampai capek aku mendengarnya. Belum lagi kalau aku enggak beres ngerjainnya, bisa diomelinlah aku. Fiuuuh... Tapi itu dulu, sekarang aku berusaha menikmatinya saja. Aku berusaha melakukan apapun yang aku kerjakan karena aku ingin

Kaji VS Karsa, Siapa Menang?

Kemarin, Selasa, 4 November 2008 adalah hari pemungutan suara tahap dua untuk pemilihan gubernur Jawa Timur yang baru. Sebagai warga Jatim yang baik (hehe...) tentu saja aku tidak ingin ketinggalan untuk berpartisipasi memilih pemimpin yang aku anggap mumpuni dan sanggup mengatasi permasalahan yang ada di Jawa Timur. Anehnya diantara seluruh anggota keluargaku, cuma aku & suamiku yang enggak mendapatkan undangan atau surat pemberitahuan dari RT setempat. Tapi dengan tekad yang bulat & dukungan semua pihak (keluargaku, maksudnya), aku tetap berangkat menuju TPS terdekat bersama ayah, ibu dan adekku, Kiky. Setelah seluruh anggota keluarga berhasil lolos dan mendapatkan kertas suara, giliran aku masih harus berhadapan sama petugas TPS yang tidak mengizinkan aku mencoblos karena enggak bisa menunjukkan surat undangan/pemberitahuan dari RT. "Lalu kenapa saya tidak mendapatkan surat undangan dari RT, pak?" Tanyaku sopan. "Padahal semua keluarga saya dapat." "