Anak-anak adalah harta paling berharga dalam hidupku. Mereka adalah my best supporter ever. Sejak pulang dari dokter gigi beberapa hari yang lalu, gusi ini rasanya cenat cenut dan kepala rasanya mau pecah. Alhasil aku jadi lebih banyak berbaring, sambil sesekali mencicil beberapa pekerjaan jika kepala mulai bisa sedikit diajak kompromi. Walaupun sebenarnya risih karena rumah jadi berantakan, tetapi sekaligus juga bersyukur karena aku jadi bisa melihat kesetiaan anak-anak. Ketika melihat aku belum juga makan sedari pagi, Kakak membuatkanku dua tangkup roti tawar isi keju yang kemudian dipanggangnya di sebuah wajan kecil yang setelah matang lalu dihiasi susu kental manis diatasnya. Adek tidak mau kalah, dengan gaya khasnya membuatkanku segelas teh hangat manis ssebagai teman minum obat. MasyaAllah, rasanya seperti berada di surga dunia. Kakak yang sudah pintar menanak nasi juga menggorengkan ayam goreng tepung untuk kami makan bersama-sama. Memang sederhana, tetapi sungguh istimewa
Warisan untuk anak cucuku