Skip to main content

Untuk Anak-anakku

I love you.
I love both of you more than anything in the whole world.

Tahu enggak, kalian berdua itu berisik sekali, hihihi... Tiada hari tanpa ocehan, gelak tawa, tangisan dan tentu saja berantem-berantemnya kalian itu. Kadang bikin ibu geli tapi enggak jarang juga bikin ibu jadi marah, apalagi kalau salah satu atau malah kalian berdua udah mulai saling menyakiti dengan cara mencubit atau memukul. Pasti kalian akan mendapat hukuman dari ibu. Galak ya?

Tapi ketika kakak dan adek mulai terlelap, justru itulah saat-saat yang menyesakkan buat ibu. Karena kesunyian suasana justru menyisakan perasaan bersalah di hati ibu. Did I make it good today? Apakah hari ini aku sudah menjadi ibu yang baik bagi kalian berdua?

Entahlah. Setiap hari, setiap malam, ibu selalu merasa tidak pernah memberikan perhatian yang cukup untuk kalian berdua. Lalu kalian merasakan sendiri betapa ibu selalu tegas menegakkan aturan dan berusaha untuk always on schedule, jam segini harus makan, harus mandi, harus belajar, sikat gigi, bobo,dan aturan-aturan lain yang menurut ibu pribadi kadang ibu merasa terlalu keras pada kalian. Tapi dibalik aturan-aturan itu, ibu masih bisa tetap asyik kan, sayang?

Awalnya sih sebenernya ibu cuma nggak mau ribet aja, karena jadi ibu itu ternyata capek banget. Ibu cuma ingin punya sedikit waktu setiap harinya untuk belajar atau sekedar membaca karena ibu sadar walaupun ibu udah enggak sekolah secara formal lagi tapi ibu harus tetap mengasah otak supaya enggak tumpul dan enggak bego, hehehe...

Ibu baru benar-benar menyadari manfaat ibu menegakkan disiplin, ketika tahu bahwa di usia yang sama seperti Kakak, 5 tahun, teman-teman Kakak masih banyak yang ngedot, makannya disuapin atau belum bisa pakai baju sendiri. Alhamdulillah, Kakak sudah lepas botol sejak usia 2 tahun, lalu Kakak juga udah enggak pernah disuapin lagi karena sejak batita sudah dibiasakan makan sendiri biarpun akhirnya belepotan dan berantakan, Kakak juga udah sadar kalau sebelum tidur mesti sikat gigi, pipis dan cuci kaki, dan Salma juga sudah bisa membaca sejak berumur 4,5 tahun. Jadi ibu bersyukur sekali pada Allah karena ibu diberi amanah seorang anak yang cerdas dan sabar seperti Kakak karena ibu sadar pasti kadang ibu suka galak sama Kakak.

Kalau untuk Adek yang sekarang masih berumur 2 tahun, ibu mesti memberi perhatian ekstra karena Adek lebih manja, lebih galak dan lebih aktif secara fisik dibandingkan dengan Kakak di usia yang sama. So ibu mesti mencari pendekatan yang berbeda dibandingkan dengan Kakak dulu. We'll see lah perkembangan Adek selanjutnya.

Tapi ibu yakin sekali, kehadiran kalian berdua adalah berkah dari Allah untuk ibu & ayah. Kalian berdua adalah kebahagiaan kami berdua. Semoga kalian berdua kelak yang mengantarkan kami ke surga-Nya. Dan semoga Allah selalu membimbing Kakak dan Adek untuk menjadi anak-anak yang sholihah dan sholih, menjadi pribadi yang menyenangkan, santun, rendah hati, tawaddu', tidak sombong, cerdas, amanah dan bermanfaat bagi orang banyak.
Aamiin ya rabbal 'aalamiin.

Comments

Popular posts from this blog

Raport

"Kenapa Adek butuh nilai?" "Untuk raport." "Supaya?" "Bisa ikut ujian." "Supaya?" "Dapet ijazah." "Supaya?" "Dapet kerja, mungkin..." "Kan Adek mau jadi gamers, emang butuh ijazah?" "Nggak juga sih..." "Lagian siapa yg mau kerja boring kayak ayah gitu." "Tanggung jawab, nak untuk keluarga." "Ooo, oke!" (+_+) posted from Bloggeroid

Alhamdulillaah...

Baru dapat rejeki, eh malem-malem ada yang ketok pintu mau pinjam uang. Mungkin duitnya emang dititipin oleh Allah buat dipinjemin dulu kali ya... Kira-kira itu duit bakal dibalikin nggak ya sama orangnya? Hadeeeeh, ikhlas nggak sih sebenarnyaaaaa? Hiks :D

Secepat Mobil?

Ibu : Anak-anak, mulai besok kita belajar matematikanya ngebut ya? Sepertinya kita agak ketinggalan nih... Adek : Secepat mobil supersonic atau mobil F1? Gubrak ( )(^^)( ) posted from Bloggeroid