Skip to main content

Israel, The Real Terrorist

Sedih rasanya hati ini ketika melihat berita di televisi yang menayangkan tentang penyerangan Israel terhadap Palestina. Belum lagi ketika membaca surat kabar maupun internet, semakin aku merasa hancur dan tidak berdaya. Aku merasa Israel sudah membunuh orang-orang terdekatku, aku merasa seperti kehilangan ibu, ayah, adik-adik, suami dan anak-anakku.

Jijik, benci dan marah rasanya melihat kebiadaban dan kekejian Israel. Betapa pengecutnya mereka karena menjadikan wanita dan anak-anak sebagai target sasaran penyerangan mereka. Apakah mereka tidak memiliki ibu dan anak-anak, hingga tidak bisa merasakan betapa sedihnya harus kehilangan ibu dan anak-anak. Atau kebencian dan keserakahan sudah menumpulkan hati mereka hingga tidak bisa lagi merasakan dan membedakan mana yang beradab dan mana perbuatan yang tidak berperikemanusiaan.

Ya Allah, aku merasa sangat tidak berarti dihadapanMu. Ketika saudara-saudaraku sedang berjuang untuk membela martabatnya, negaranya dan Islam, agama mereka dan agamaku. Aku dibelahan bumi yang lain sedang bingung memikirkan tas dan sepatu apa yang cocok digunakan untuk baju warna ini atau itu. Sungguh tidak berguna. Ya Allah, kontribusi apa yang bisa aku berikan kepada mereka?

Pastilah rakyat Palestina adalah manusia-manusia pilihan karena Allah memberikan mereka cobaan yang begitu dahsyatnya. Hanya orang-orang kuat dan bermental bajalah yang mampu menerima cobaan seberat itu. Sedangkan aku, hanya untuk membayangkannya saja aku enggak sanggup. Beberapa kali aku seperti berhenti bernafas hanya karena mengingat cuplikan-cuplikan gambar dari koran ataupun TV yang terekam dalam memoriku tentang apa yang sedang terjadi pada saudara-saudaraku di Gaza.

Malu rasanya jika aku mulai mengeluh dengan ketidaknyamanan yang terjadi dalam hidupku, karena tentunya aku masih jauh lebih beruntung dibanding dengan mereka disana. Tidak pantas rasanya apabila aku tidak mulai mensyukuri nikmat yang begitu berlimpah dari Allah, kepadaku, keluargaku dan bumi pertiwi ini. Sampai kapan kita harus menunggu untuk menjaga negeri kita, Indonesia sebelum ada pihak lain yang ingin menjaga dan menguasainya karena kekayaan alamnya yang begitu banyak dan melimpah.

Semoga kejadian ini bisa menjadi cerminan bagi bangsa kita untuk kembali bersatu sebagai bangsa sebagaimana yang dicita-citakan para pahlawan dan pendiri negeri ini. Aku percaya jika segala kecarut marutan di Indonesia terjadi karena kita sudah kehilangan rasa saling memiliki, kita sudah kehilangan rasa kebersamaan sebagai bangsa, kita lebih mendahulukan kepentingan pribadi, golongan, partai dan segala sesuatu yang berbau egoisme tanpa mempedulikan kepentingan orang lain.

Bisa jadi bangsa kita bernasib lebih buruk daripada warga di jalur Gaza. Mereka mati ditangan musuh yang nyata, Israel yang ingin menjajah dan mengambil hak mereka. Sedangkan kita lebih sering mati ditangan saudara kita sendiri, kita berperang melawan saudara sebangsa dan dengan bangga menunjukkannya kepada dunia. Mau dibawa kemana bangsa kita ini. Mau jadi apa anak cucu kita nanti.

Mungkin mulai sekarang kita harus mulai memikirkan hal-hal yang lebih penting dari sekedar untuk tampil keren dan cantik. Mungkin mulai sekarang kita sudah mulai menyisihkan sebagian rezeki kita untuk diberikan kepada saudara-saudara kita yang lebih membutuhkan. Harus!

Ayo kita semangat memberikan yang terbaik bagi bangsa ini. Kontribusi sekecil apapun pasti memberikan nilai yang berarti, paling tidak bagi diri kita sendiri. Karena terkadang perubahan yang kita lakukan tampak aneh karena lain dari yang lain, tapi kalau kita yakin apa yang kita kerjakan itu nanti bisa berdampak positif dan bermanfaat bagi orang lain. Just do it! Anggap saja itu bagian dari perjuangan. Dan yang penting kita harus ikhlas mengerjakannya. Karena perjuangan tidak harus dilihat atau diberi penghargaan oleh orang lain, bahkan kita akan sering bertemu dengan orang-orang yang dengan semangat menggoyahkan keyakinan kita, meremehkan bahkan menghina. Kalau aku pribadi apabila bertemu dengan orang macem begitu, bahasa kasarnya nih, what the hell, yang penting kita enggak ngerugiin orang jadi maju terus pantang mundur...

Buat saudara-saudaraku di Gaza. Semoga Allah SWT segera mengangkat penderitaan kalian semua, mengulurkan tanganNya dan memberikan kemenangan pada warga Gaza. Dan semoga Allah SWT mengampuni para syuhada dan memberikan kemenangan bagi para mujahidin Palestina. Dan semoga Allah menghancurkan Israel dan juga sekutunya. Aamiin.

Comments

Popular posts from this blog

Raport

"Kenapa Adek butuh nilai?" "Untuk raport." "Supaya?" "Bisa ikut ujian." "Supaya?" "Dapet ijazah." "Supaya?" "Dapet kerja, mungkin..." "Kan Adek mau jadi gamers, emang butuh ijazah?" "Nggak juga sih..." "Lagian siapa yg mau kerja boring kayak ayah gitu." "Tanggung jawab, nak untuk keluarga." "Ooo, oke!" (+_+) posted from Bloggeroid

Alhamdulillaah...

Baru dapat rejeki, eh malem-malem ada yang ketok pintu mau pinjam uang. Mungkin duitnya emang dititipin oleh Allah buat dipinjemin dulu kali ya... Kira-kira itu duit bakal dibalikin nggak ya sama orangnya? Hadeeeeh, ikhlas nggak sih sebenarnyaaaaa? Hiks :D

Secepat Mobil?

Ibu : Anak-anak, mulai besok kita belajar matematikanya ngebut ya? Sepertinya kita agak ketinggalan nih... Adek : Secepat mobil supersonic atau mobil F1? Gubrak ( )(^^)( ) posted from Bloggeroid