Skip to main content

Binatang Peliharaan

Di rumah kami tidak ada satupun binatang peliharaan. Sejujurnya ini karena aku tidak pernah mengizinkan anak-anak untuk memelihara satu diantara hewan peliharaan yang ada di dunia ini walaupun mereka sangat-sangat menginginkannya. Berbagai cara sudah berupaya mereka lakukan supaya mendapat izin dariku untuk memelihara kucing, kelinci, bebek ataupun ayam. Tapi aku tetap bergeming. Kami sempat memiliki keong, ikan, kura-kura, burung dan ayam tapi semuanya mati. Aku tidak suka melihat binatang-binatang itu mati sia-sia hanya karena ketidak becusan kami merawat mereka.

* * *

Seperti biasa saat melihat warna lantai kamar mandi agak kusam, saat mandi anak-anak akan mengambil sikat dan sabun lalu menawarkan diri untuk membersihkan lantai kamar mandi. Aku tahu mereka hanya ingin bermain-main licin-licinan saja sebenarnya, tapi aku tidak pernah melarangnya karena mereka berjanji untuk berhati-hati.

Semalam si ganteng nggak tidur-tidur padahal kakaknya yang cantik sudah tidur. Waktu sudah hampir beranjak tengah malam tapi adek masih saja bergerak kesana kemari, bermain bola dan bercerita banyak sekali. Walaupun sudah lelah dan sambil disambi bekerja didepan komputer, aku dan ayahnya berusaha mendengarkannya dengan sabar. Sampai akhirnya aku merasa sangat ngantuk, lalu aku bilang padanya, "Ayo adek kita tidur, sekarang sudah jam 12 malam."

"Kan besok hari libur, adek boleh begadang," jawabnya.

"Iya, ibu tahu tapi badan adek sudah capek. Badannya udah nangis pengen ditidurin," sambil berharap dalam hati rayuanku berhasil. 

"Tapi mata sama otak adek belum ngantuk." Nih anak emang ya...

"Yuk, ibu temenin yuk. Adek udah cuci kaki, pipiskan?" Sambil menggiringnya menuju kamar. Adek menuruti perintahku. Mungkin dia hanya ingin ditemani, pikirku.

Sampai di kamar, aku melihat sebuah botol minuman soda 1 literan yang isinya sudah berganti menjadi air putih disamping kasur tidurnya. Dan sebelum aku sempat bertanya...

"Ini binatang peliharaan adek," kata adek sambil mengangkat botol tinggi-tinggi dan menunjukkannya kepadaku.

"Kok binatang peliharaannya air putih," jawabku asal.

"Bukan... Coba deh ibu lihat. Sini...!" Dia memaksaku untuk melihat lebih dekat ke dalam botol yg dipegangnya. "Ini dentin nyamuk (maksudnya jentik nyamuk tapi dia nggak suka memakai kata jentik, katanya dentin lebih bagus dibanding jentik) adek nemuin di air kamar mandi. Sekarang adek mau memelihara dentin nyamuk aja. Nanti kalau dia sudah besar kan dia terbang jadi rumahnya nggak kotor jadi ibu nggak capek beresin rumah."

Hah? Gubrak!



Ulujami, 7.07

Comments

Popular posts from this blog

Raport

"Kenapa Adek butuh nilai?" "Untuk raport." "Supaya?" "Bisa ikut ujian." "Supaya?" "Dapet ijazah." "Supaya?" "Dapet kerja, mungkin..." "Kan Adek mau jadi gamers, emang butuh ijazah?" "Nggak juga sih..." "Lagian siapa yg mau kerja boring kayak ayah gitu." "Tanggung jawab, nak untuk keluarga." "Ooo, oke!" (+_+) posted from Bloggeroid

Alhamdulillaah...

Baru dapat rejeki, eh malem-malem ada yang ketok pintu mau pinjam uang. Mungkin duitnya emang dititipin oleh Allah buat dipinjemin dulu kali ya... Kira-kira itu duit bakal dibalikin nggak ya sama orangnya? Hadeeeeh, ikhlas nggak sih sebenarnyaaaaa? Hiks :D

Secepat Mobil?

Ibu : Anak-anak, mulai besok kita belajar matematikanya ngebut ya? Sepertinya kita agak ketinggalan nih... Adek : Secepat mobil supersonic atau mobil F1? Gubrak ( )(^^)( ) posted from Bloggeroid