"Ibu, kakak berangkat (les) Kumon naik sepeda ya?"
"Jangan dulu deh, nanti aja kalau HP-nya udah ada SIM card-nya...!" Jawabku.
"Kapan ibu, kakak boleh naik sepeda? Kan Kumon-nya deket...!" Wajahnya sedikit kesal.
"Nanti kalau ayah udah berangkat ke Balikpapan. Sekarang diantar ayah dulu ya...?!"
"Bener ya, ibu?" Kakak merajuk.
"Iya, insyaAllah!" Aku tersenyum, lalu dia memelukku.
Sepulang Kumon.
"Ibu, Kakak nggak mau les naik sepeda ah!"
"Eh, kenapa?"
"Tadi Kakak sama ayah hampir aja ditabrak cabe-cabean." Kakak bersemangat bercerita. "Dipertigaan, waktu kita mau belok. Kenceng banget bawa motornya, sampai diteriakin sama ayah."
"Cabe-cabean yang mana, kak?" Ayahnya langsung nyamber.
"Itu tadi anak-anak cowok yang naik motor bertiga."
"Itu bukan cabe-cabean, kakak...!" Jawabku.
"Loh, kan dia naik motor bertiga. Emang itu bukan cabe-cabean namanya?"
Lah... *garuk-garuk kepala sendiri*
"Jangan dulu deh, nanti aja kalau HP-nya udah ada SIM card-nya...!" Jawabku.
"Kapan ibu, kakak boleh naik sepeda? Kan Kumon-nya deket...!" Wajahnya sedikit kesal.
"Nanti kalau ayah udah berangkat ke Balikpapan. Sekarang diantar ayah dulu ya...?!"
"Bener ya, ibu?" Kakak merajuk.
"Iya, insyaAllah!" Aku tersenyum, lalu dia memelukku.
Sepulang Kumon.
"Ibu, Kakak nggak mau les naik sepeda ah!"
"Eh, kenapa?"
"Tadi Kakak sama ayah hampir aja ditabrak cabe-cabean." Kakak bersemangat bercerita. "Dipertigaan, waktu kita mau belok. Kenceng banget bawa motornya, sampai diteriakin sama ayah."
"Cabe-cabean yang mana, kak?" Ayahnya langsung nyamber.
"Itu tadi anak-anak cowok yang naik motor bertiga."
"Itu bukan cabe-cabean, kakak...!" Jawabku.
"Loh, kan dia naik motor bertiga. Emang itu bukan cabe-cabean namanya?"
Lah... *garuk-garuk kepala sendiri*
posted from Bloggeroid
Comments
Post a Comment