Skip to main content

Keren


Hi, children? How are you?

Kalian ingat nggak? Atau Kakak nih mungkin yang paling ingat karena suka ngobrol sama ibu soal cita-cita, soal... yah soal apa aja deh. Lalu Ibu selalu suruh kalian bikin catatan, about your wishes, lalu kemudian ditempelkan di depan lemari, lalu kita berdoa, dan tinggal yakin sama Allah bahwa apapun yang kalian inginkan pasti dikabulkan. Jikapun tidak atau belum dikabulkan, berarti keinginan itu ditunda atau memang tidak baik untuk kalian.

"Wah, keren. Allah itu keren, ibu." Kata Kakak tiba-tiba kepadaku selepas sholat. "Ibu ingat nggak, kakak pernah menulis untuk pengen punya kucing. Lalu kakak tempel di papan tulis post-it nya?"

"Iya..."

"Eh, Allah sudah kabulkan. Dua kali malah, si Bejo sama Mikey. Lalu adek nempelin disitu juga pengen punya tablet. Eh, Allah kabulkan juga.Itu kan keren banget. Ternyata ibu benar ya, Allah pasti mengabulkan semua permintaan kita. Ibu keren!"

Yah, ibu kan memang keren. Masa baru sadar sekarang :D

Lalu sejak itu, kalian mulai menyadari dan mensyukuri hal-hal 'kecil' yang akhirnya kalian rasakan sebagai suatu nikmat bahkan keajaiban dari Allah. Dan menurut ibu, itu keren.

Contohnya waktu menjelang berangkat ke masjid, sudah pakai mukena eh kakak malah kentut. Kalau biasanya ucapannya, "Ya Allah, pakai acara kentut lagi." Sekarang, masih seperti itu juga sih, tapi ada ada tambahannya, "Alhamdulillah, masih bisa kentut." Langsung sadar diri terus wudhu lagi deh.

Seperti cerita semalam sepulang sholat Tarawih di masjid.

"Ibu, kemarin kakak berdoa, ya Allah semoga imam sholat tarawihnya pak Abdur Rohman aja seperti kemarin. Eh, tadi Allah kabulkan.Emang sih imamnya bukan pak Abdur Rohman, tapi enak tadi imamnya, nggak buru-buru."

"Ih, Adek malah nggak suka kalau imamnya lambat," sahut Adek. "Rasanya gimana gitu..."

"Ngantuk ya, dek?" Tanyaku.

"Ih, kalau cepet-cepet malah kayak lagi olahraga." Kakak menimpali.

"Kalau kecepetan ibu malah jadi ngantuk." Kataku.

"Iya-iya, bener ibu. Kakak juga ngerasa begitu."

"Adek enggak, adek malah seneng yang cepet."

"Ih, adek mah gitu emang."

"Emang!"

Et dah mulai lagi... Ya udah kita akhiri dulu sampai disini. Kapan-kapan kita berjumpa lagi :*

Comments

Popular posts from this blog

Raport

"Kenapa Adek butuh nilai?" "Untuk raport." "Supaya?" "Bisa ikut ujian." "Supaya?" "Dapet ijazah." "Supaya?" "Dapet kerja, mungkin..." "Kan Adek mau jadi gamers, emang butuh ijazah?" "Nggak juga sih..." "Lagian siapa yg mau kerja boring kayak ayah gitu." "Tanggung jawab, nak untuk keluarga." "Ooo, oke!" (+_+) posted from Bloggeroid

Alhamdulillaah...

Baru dapat rejeki, eh malem-malem ada yang ketok pintu mau pinjam uang. Mungkin duitnya emang dititipin oleh Allah buat dipinjemin dulu kali ya... Kira-kira itu duit bakal dibalikin nggak ya sama orangnya? Hadeeeeh, ikhlas nggak sih sebenarnyaaaaa? Hiks :D

Secepat Mobil?

Ibu : Anak-anak, mulai besok kita belajar matematikanya ngebut ya? Sepertinya kita agak ketinggalan nih... Adek : Secepat mobil supersonic atau mobil F1? Gubrak ( )(^^)( ) posted from Bloggeroid